Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Nasib Seorang Fakir Kamera

Merana itu adalah ketika kamu mau liputan, tapi terpaksa gagal gara-gara nggak punya kamera. Yeah itulah yang kemarin aku rasakan saat gagal meliput pensi SMAN 3 Malang PSCS 2011 yang digelar di DOME UMM. Cerita awalnya gini, sekitar 3 minggu yang lalu aku tahu informasi PSCS 2011 dari @infomalang. Setelah lihat di blog n Tumblr mereka, kayaknya PSCS ini lumayan besar, secara bintang tamunya adalah Netral, Brigade 07 dan Piratez, 3 bintang tamu ini jarang aku lihat tampil di pensi-pensi sebelumnya. Promosi mereka juga gencar banget mulai dari promosi online, sampai menyebar poster2 se-kota Malang apalagi mereka juga didukung oleh deretan sponsor ternama membuatku berfikir kalau PSCS ini emang sesuatu banget.  Nah dari situ aku mulai bergerak. Berceloteh ke Mas Mate (Hai) kalo aku mau meliput PSCS, kata dia …. Kemudian aku mulai menghubungi panitia PSCS untuk konfirmasi peliputan, akhirnya setelah mendapat izin aku disuruh ngirim email foto ama biodata, wow.. tumben n

JURNALISTIK JALANAN, Tugas Besar Para Jurnalis

Ketika mayoritas orang bergembira menyambut libur lebaran, ketika mayoritas orang mulai pulang ke kampung halaman, ketika mayoritas orang bersenda gurau dengan sanak kelurga. Mereka, 'Jurnalis Jalanan' memulai tugas besarnya. Halooo…. Wah ternyata udah lama ya aku nggak nulis di blog ini. Kesibukan, adalah alasan aku jarang update nulis di blog. Sebenarnya banyak banget yang pengen aku tulis sekarang, mulai dari keseruan jalan-jalan ke MTD bersama Andrey dan Reiza, Suka duka ngerjain Program berita ‘The Expose News (TEN)’ Tugas Dasar-dasar Jurnalistik, Pengalaman menjadi kontributor majalah Hai, ketemu dengan sahabat-sahabat baru di ‘Sahabat 5cm’, tentang novel ‘2’ yang banyak quote-quote keren,  sampai tentang program ‘Metamorphoself’ku yang berisi planning dan mimpi-mimpi baruku. Tak ketinggalan tentang Hari raya idul fitri 1432 H, yang terasa banget bedanya dibanding saat aku kecil dulu. Karena terlalu banyak yang ingin ku tulis, jadinya binggung sendiri mau nulis yang man

I'm 22 years old

Alhamdulillah... puji syukur aku panjatkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rizky, rahmat dan nikmat kepadaku selama ini. Khususnya selama setahun ini, berkan ridhoNya hidupku jadi lebih berwarna, banyak bertemu dengan orang-orang baru, sahabat-sahabat baru dan mewujudkan mimpi-mimpi besarku selama ini. Kedua orang tuaku yang selama ini kerja keras demi membesarkan aku agar aku menjadi ‘orang’ aku berjanji akan terus berjuang, terima kasih atas kasih sayang yang telah kalian berikan kepadaku selama ini.  22 tahun adalah usia yang membuatku semakin dewasa dan mulai serius menatap karier ke depan. Kerja dan Kuliah yang dulu cuma mimpi dan angan-angan saja, kini aku bisa mewujudkannya. Masuk di FISIP Ilmu Komunikasi Umsida 2010 adalah anugerah terindah yang diberikan Allah kepadaku. Aku bertemu dengan teman-teman baru yang perlahan menjadi sahabat-sahabat baru saat aku terpisah jarak dengan sahabat lamaku. Sahabat baru dengan segala keunikan karakternya, yang membuatku merasa nyam

Hidup adalah sebuah Perjuangan

Kuingin menjalani hidupku sepenuhnya Membuka pintu untuk semua kemungkinan Menempuh jalan yang belum pernah ditempuh Dan bertemu wajah-wajah baru Merasakan hal baru, menggapai bintang di langit Aku berjanji untuk menemukan diriku Berdiri tegak penuh percaya diri Dan meraih semua mimpi Hidup sepenuhnya di luar Berawal dari dalam LIVE IS AN ADVENTURE (Iklan Susu “Nutrilon”) 

RIZKY MAHODENK, FROM ZERO TO HERO

Rizky Aditya Putra, pemuda 21 tahun asal Kalimantan Tengah sukses berwirausaha di bidang indie clothing dengan brand Mahodenk Hero. Berawal dari keprihatinannya karena generasi muda saat ini banyak mengidolakan super hero asing. Mahodenk Hero beraksi dengan design-design super hero asli Indonesia, agar para jagoan lokal bisa dikenal dan eksis lagi. Dari modal awal yang berasal dari tabungannya sendiri, kini ia bisa meraih omzet sekitar 20 – 50 juta rupiah perbulan. Dialah Rizky Aditya Putra atau biasa di panggil dengan Rizky Mahodenk ini mengawali bisnisnya saat ia baru masuk kuliah di Jurusan menejemen Fakultas ekonomi, Universitas Brawijaya Malang. Sebelumnya ia mencoba bisnis berjualan bunga. Ia membeli bunga di Malang kemudian menjualnya ke kampung halamannya di Kalimantan Tengah. Tapi bisnis ini tidak begitu sukses. Kemudian ia terpilih sebagai Ketua pelaksana inaugurasi FE UNIBRAW 2008, “Di acara itu saya ingat sekali acaranya minus belasan juta, dikarenakan banyaknya pengeluara

Sajak dari iklan yang menurut saya keren

Untuk yang tak pernah nyaman Yang tak pernah berhenti mencari Untuk siapa yang bertujuan untuk tersesat Mengikuti kemana hati ingin pergi Untuk yang malu untuk malu Berusaha sama agar berbeda Untuk yang takut Takutlah pada penyesalan Untuk sang pelopor dan sang pemberontak Lupa daratan pada setiap tantangan dan kemungkinan Untuk yang siap tersandung tanpa harus jatuh Untuk yang siap mencari dan tersesat Untuk yang siap hidup untuk diri ( A Mild Go Ahead 2011)

Lagu yang lagi pas ama suasana hati #1

Lubang Di Hati - Letto -  Ku buka mata dan ku lihat dunia T'lah kuterima anugerah cintaNya Tak pernah aku menyesali yang ku punya Tapi ku sadari ada lubang dalam hati Ku cari sesuatu yang mampu mengisi lubang ini Ku menanti jawaban apa yang dikatakan oleh hati Apakah itu kamu apakah itu dia Selama ini ku cari tanpa henti Apakah itu cinta apakah itu cita Yang mampu melengkapi lubang di dalam hati Ku mengira hanya dialah obatnya Tapi ku sadari bukan itu yang kucari Ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan Dan ku yakin kau tak ingin aku berhenti  

KETANGGUHAN JEPANG SAAT MENGHADAPI BENCANA

Tsunami Tak Mampu Rusak Mental Warga Jepang   Tidak ada warga yang mengambil hak orang lain. Mereka saling membantu menghadapi bencana. Gempa 9,0 skala Richter dan tsunami menimbulkan krisis di Jepang, bahkan yang terburuk paska Perang Dunia II. Belum lagi ditambah meledaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Fukushima. Negeri Sakura di ambang bencana nuklir. Bagaimana masyarakat Jepang menghadapi bencana ini? Seperti dimuat situs CNN , makanan dan air saat ini menjadi barang langka di Jepang. Listrik di zona tsunami nyaris tak ada. Orang-orang yang selamat kesulitan mencari kabar orang-orang tersayang yang masih hilang. Pray For Japan Namun, berbeda dengan kondisi bencana di negara lain di mana terjadi kerusuhan, ledakan emosi publik yang marah dan berduka warga Jepang nampak tenang meski berkabung. Masyarakat dengan sabar ber- diri, antre selama berjam-jam dengan teratur demi mendapat beberapa botol air. Di wilayah Sendai, yang paling parah terdam

Akhirnya, dimuat juga...!??!?!

Awal maret merupakan pekan yang sangat menyiksa karena aku terkena penyakit aneh, hal ini membuatku jadi ga masuk kerja beberapa hari. Tapi ada good news-nya juga loh, saat aku beli majalah Hai ama Dicky di Gramed Matos, ternyata... Artikel pertamaku dimuat juga?!?!?! Alhamdulillah, akhirnya liputan tentang Cresta 14 majang juga di rubrik skul project Hai No.09/XXXV/Senin 28 Februari 2011. Covernya Vierra. Seketika aku langsung sms Angga dan Qpho, eh ternyata mereka udah pada tau. Artikel yang di edit oleh Mas Mate ini lebih singkat dari artikel yang aku kirim. Mereka meringkas dan menonjolkan tentang promosi Crresta 14, sebenernya kurang lebih sama seperti yang aku lihat dari keunikan lain pensi ini sih yaitu tentang Happening art yang menjadi ajang promosi mereka. Wah... nggak nyangka akhirnya tulisanku dapat dimuat juga di Hai, Ehm... ternyata kalau di seriusin apa yang kita mimpikan bakal terwujud loh. Siap deh untuk next project...Go Ahead Boy...

Harap-Harap Cemas

Kamis malam sekitar jam setengah dua belas malam aku mendapat telepon dari nomer asing, dengan kode telepon 021, Jakarta. “Halo, ini Faris ya ? sorry ganggu bentar lagi tidur ? ini Mate hai” ucap suara cowok dari telepon. “Hha.. iya ini Faris kenapa ya mas ?” jawabku kaget, campur shock. “Jadi gini, gue udah baca pesan elo di FB ama email, emang belum sempet gue bales sih tapi gue terima tulisan elo tentang pensi cresta itu, sekarang lagi gue edit” jawabnya. What, alhamdulillah, beneran apa cuman mimpi nih ? antara sadar dan ga, aku coba mencubit tanganku Owh, ternyata sakit. Ini bukan mimpi. Hhm... dapat kabar ini rasanya campur aduk, senang, kaget, ga percaya, ngantuk pokoknya rame banget deh rasanya, permen aja masih kalah rame. Karena ga nyangka bakal dapet balasan secepat ini, karena aku ngirim naskahnya kan tadi siang (17/2), itupun dengan format yang acak-acakan. Setelah sekian detik shock, akhirnya aku berhasil menguasai keadaan dan mendengar ucapan mas Mate. “Masalahnya tuh

Pelajaran Pengalaman Pertama Kali Meliput Acara

Dari pengalaman pertamaku meliput acara, aku jadi tahu kalau ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat melakukan peliputan. Hal ini meliputi, persiapan sebelum peliputan, saat peliputan berlangsung dan pasca peliputan.   1.  Persiapan Peliputan Angga, Ketua Paniti Cresta 14  Mendapat contact person ketua panitia untuk meminta izin akan melakukan peliputan dan janjian dengannya untuk interview. Kalau kita udah bisa berkomunikasi dengan baik dengan ketua panitia, tentu akan sangat memudahkan kita dalam peliputan karena sudah mendapat ‘restu’ dari tuan rumah. Menghubungi ketua panitia bisa dilakukan jauh-jauh hari sampai beberapa jam sebelum acara. Saat meliput Cresta 14 aku mendapat contact ketua panitia kurang lebih enam jam sebelum acara dimulai. Untungnya sang ketua sangat kooperatif dan baik hati, jadi izin peliputan dan interview berjalan dengan lancar. Cari tema acara dan informasi tentang acara seperti apa yang akan kita liput nanti. Setelah itu

Behind The Scene : Liputan Cresta 14

Sabtu tanggal 12 Februari 2011 lalu, ada pensi yang digelar oleh anak-anak SMAN 5 Malang di DOME UMM. Menurutku inilah momen yang pas buatku untuk praktek secara langsung meliput acara. Apalagi guest star-nya band papan atas, TIPE-X pastinya acara ini gede banget. Sebelumnya aku tahu acara ini dari website DOME UMM, terus aku coba tanya ke Mas Mate apakah Hai tertarik dengan acara ini dan apakah aku boleh buat ngeliput. Ternyata jawabannya, boleh banget. Yess, inilah saatnya gimana rasanya jadi reporter, atau lebih tepatnya kontributor majalah Hai khe...he...he... Awalnya aku berencanya untuk mengajak Haddy, temanku yang seorang fotografer buat ngambilin foto acaranya ‘cos aku masih awam dan ga begitu ngerti dengan kamera. Tapi saat detik-detik terakhir ternyata haddy ga bisa ikut, katanya dia ada kerjaan. Hhm... sedikit kecewa sih tapi ga papa lah, untungnya Dicky akhirnya mau nemenin aku. Dengan bermodal kamera kodak pinjaman dari kantor akhirnya aku beranikan diri berangkat ke D