Langsung ke konten utama

RIZKY MAHODENK, FROM ZERO TO HERO

Rizky Aditya Putra, pemuda 21 tahun asal Kalimantan Tengah sukses berwirausaha di bidang indie clothing dengan brand Mahodenk Hero. Berawal dari keprihatinannya karena generasi muda saat ini banyak mengidolakan super hero asing. Mahodenk Hero beraksi dengan design-design super hero asli Indonesia, agar para jagoan lokal bisa dikenal dan eksis lagi. Dari modal awal yang berasal dari tabungannya sendiri, kini ia bisa meraih omzet sekitar 20 – 50 juta rupiah perbulan.
Dialah Rizky Aditya Putra atau biasa di panggil dengan Rizky Mahodenk ini mengawali bisnisnya saat ia baru masuk kuliah di Jurusan menejemen Fakultas ekonomi, Universitas Brawijaya Malang. Sebelumnya ia mencoba bisnis berjualan bunga. Ia membeli bunga di Malang kemudian menjualnya ke kampung halamannya di Kalimantan Tengah. Tapi bisnis ini tidak begitu sukses. Kemudian ia terpilih sebagai Ketua pelaksana inaugurasi FE UNIBRAW 2008, “Di acara itu saya ingat sekali acaranya minus belasan juta, dikarenakan banyaknya pengeluaran. Dan saya pun dengan terpaksa menjual koran sponsor selama 3 bulan. Setiap hari 100 ekslemplar koran yang harus dijual, dan Alhamdulillah team saya tidak keberatan menjual koran tersebut dan akhirnya plus 3,6 juta. Itulah awal dari optimisme saya harus kembali ke dunia wirausaha” ujar pemuda kelahiran Nanga Bulik 5 Mei 1990. "Ada teman-teman yang mencela. Buat apa sekolah jauh-jauh dari Kalimantan kalau cuma jadi loper koran," ungkapnya menirukan teman-teman yang mencibirnya. Diakui Rizky, mental entrepreneurship-nya terlatih saat menjadi loper koran. Kegagalan dalam usaha tidak membuatnya putus asa, justru ia jadikan sebagai vitamin dan penyemangat dalam usaha barunya. Ia melihat ada peluang yang cukup menarik di bisnis indie clothing. Dengan modal awal 3 juta rupiah dari tabungan sendiri, Rizky yang juga menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai idolanya ini memulai bisnis barunya di bidang indie clothing dengan brand Mahodenk Hero pada awal juli 2008. Mahodenk sendiri berasal dari bahasa dayak yang artinya Beraksi.

Yang membuat Mahodenk Hero berbeda dan unik dari clothing yang lain adalah tema yang dipilih, yaitu tentang Super hero Indonesia. “Saat ini sedikit anak muda Indonesia yang mengenal siapa itu Gatot kaca, Bima atau Pandawa Lima. Jadi saya ingin memunculkan lagi jagoan – jagoan asli Indonesia agar bisa eksis seperti dekade 70 – 80an, dan kembali menjadi tuan di negerinya sendiri” tutur penyuka warna hitam ini saat ditanya kenapa memilih tema Indonesia Heroes. “Bisnis ini unik dan punya multi efek, tak hanya sekadar bisnis tapi juga ada misi budaya,” lanjutnya.

Pada awalnya Mahodenk Hero ber-kembang melalui sistem konsinyasi dengan be-berapa distro di Malang. kini setelah 3 tahun, Mahodenk Hero sudah banyak dikenal dan diterima di beberapa kota besar di Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kali-mantan Selatan bahkan sampai ke Singapura. Dan rencananya tahun ini, ia akan membuka distro di Kalimantan Tengah. Dari segi promosi Mahodenk sangat terbantu dengan adanya social network. Atau yang paling efektif dengan memberikan sponsor ke beberapa acara kampus dan sekolah-sekolah. Kini omset yang ia dapat dari bisnis ini berkisar antara 20 sampai 50 juta rupiah perbulan. Selain kaos, Mahodenk Hero juga memproduksi Tas dan menerima job order jacket dari sekolah-sekolah. Bahan yang digunakan langsung di datangkan dari bandung, jadi kualitas produk Mahodenk Hero tidak kalah dengan produk-produk clothing besar.

Bisnis ini pula yang membuat Rizky dengan empat orang temannya yaitu Adhitya Mazhar, Bakhjay, Bagus Ibni, dan Steve Hutapea terpilih sebagai The Best PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) 2010 dan mendapatkan dana hibah terbesar di UB sebesar 24.370.000 rupiah sebagai pengembangan usaha. Pemuda yang memiliki motto ‘work hard play hard’ ini juga terpilih menjadi Finalis inovasi bisnis pemuda 2010 u-30 Kemenpora dan berhak lulus menjadi sarjana tanpa proses skripsi atas prestasinya ini.

Saat ini Rizky Mahodenk juga sering diundang menjadi bintang tamu ke seminar-seminar entrepreneurship di beberapa kampus, sekolah dan televisi di Jawa Timur. Rizky Aditya yang semula dianggap bukan siapa-siapa bisa kini bisa membuktikan menjadi ‘hero’ atau jagoan dengan keuletan, cerdas melihat peluang serta kerja keras dan semangat pantang menyerah.

Komentar

  1. assalamu'alaikum
    nice artikel...mas minta izin copy artikelna wat refrensi tugas kuliah sy, moga bermanfaat n bisa memberi motivasi wat semua org :);)

    maturtenkyu ;)
    wassalamu'alaikum

    BalasHapus
  2. haha mantabs nyadi(bahasa kalimantan tempet rizki lahir)...Sekarang rizki mahodeng uda punya klub sepak bola dliga amatir mahodenk f.c...thx bos atas kepercayaannya jdi sponsor kite....Sukses n maju terus mahodenk

    BalasHapus
  3. Kabar terbaru Mahodenk FC jadi juara pertama ya ? mantabs... :)

    BalasHapus
  4. rizky mahodenk satu kota dengan saya Pangkalan BUn :D semangat buat Mahodenk Hero !! semoga jadi brand INternational !! :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Profil Finalis Cak & Yuk Kab.Pasuruan 2012

Setelah melalui proses seleksi yang panjang, akhirnya terpilihlah 10 Pasang Finalis Cak dan Yuk Kabupaten Pasuruan 2012. Untuk mengenal lebih jauh tentang ke sepuluh pasang tersebut, berikut adalah sekilas tentang profil mereka. (versi Faris Diggory) 1. Cak Sony Nama lengkapnya adalah Sony Manggala Putra. Merupakan satu-satunya Cak wakil dari Kecamatan Prigen. Cak yang memiliki tinggi badan 179 cm ini, kuliah di Universitas Brawijaya Malang jurusan Ilmu Administrasi Negara. Cak kelahiran 17 September 1990 ini, mengidolakan sosok Ir.Soekarno dengan kutipan favoritnya ‘Kita adalah Bangsa yang besar. Jangan Jiplak budaya lain’. Sifatnya yang ramah, smart dan dewasa (salah satu angkatan tua, khe..he..he..) membuat finalis yang lain menjulukinya sebagai ‘Oom’. Kini hari-hari Cak yang suka dengan warna hitam dan hobby berolahraga ini disibukan dengan urusan Skripsi. Semangat Cak Sony... !!! Buntuti Cak Sony di @ Sony_By 2. Yuk Hanum Altina Hanum Primadhani, merupakan...

JURNALISTIK JALANAN, Tugas Besar Para Jurnalis

Ketika mayoritas orang bergembira menyambut libur lebaran, ketika mayoritas orang mulai pulang ke kampung halaman, ketika mayoritas orang bersenda gurau dengan sanak kelurga. Mereka, 'Jurnalis Jalanan' memulai tugas besarnya. Halooo…. Wah ternyata udah lama ya aku nggak nulis di blog ini. Kesibukan, adalah alasan aku jarang update nulis di blog. Sebenarnya banyak banget yang pengen aku tulis sekarang, mulai dari keseruan jalan-jalan ke MTD bersama Andrey dan Reiza, Suka duka ngerjain Program berita ‘The Expose News (TEN)’ Tugas Dasar-dasar Jurnalistik, Pengalaman menjadi kontributor majalah Hai, ketemu dengan sahabat-sahabat baru di ‘Sahabat 5cm’, tentang novel ‘2’ yang banyak quote-quote keren,  sampai tentang program ‘Metamorphoself’ku yang berisi planning dan mimpi-mimpi baruku. Tak ketinggalan tentang Hari raya idul fitri 1432 H, yang terasa banget bedanya dibanding saat aku kecil dulu. Karena terlalu banyak yang ingin ku tulis, jadinya binggung sendiri mau nulis yang man...