Langsung ke konten utama

Pelajaran Pengalaman Pertama Kali Meliput Acara

Dari pengalaman pertamaku meliput acara, aku jadi tahu kalau ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat melakukan peliputan. Hal ini meliputi, persiapan sebelum peliputan, saat peliputan berlangsung dan pasca peliputan.
 
1.  Persiapan Peliputan
Angga, Ketua Paniti Cresta 14

  • Mendapat contact person ketua panitia untuk meminta izin akan melakukan peliputan dan janjian dengannya untuk interview. Kalau kita udah bisa berkomunikasi dengan baik dengan ketua panitia, tentu akan sangat memudahkan kita dalam peliputan karena sudah mendapat ‘restu’ dari tuan rumah. Menghubungi ketua panitia bisa dilakukan jauh-jauh hari sampai beberapa jam sebelum acara. Saat meliput Cresta 14 aku mendapat contact ketua panitia kurang lebih enam jam sebelum acara dimulai. Untungnya sang ketua sangat kooperatif dan baik hati, jadi izin peliputan dan interview berjalan dengan lancar.
  • Cari tema acara dan informasi tentang acara seperti apa yang akan kita liput nanti. Setelah itu buat daftar hal-hal apa saja yang ingin kita liput, pertanyaan-pertanyaan apa yang akan kita tanyanya ke narasumber dan cari sesuatu yang unik atau beda dari acara itu agar untuk kita expose.
  • 
  • Persiapkan kamera sebaik dan semaksimal mungkin. Kamera bagi reporter seperti senjata bagi tentara. Karena kamera merupakan alat vital dalam peliputan. Cek apakah kamera dalam keadaan baik-baik saja, baterainya apakah udah full dan hal-hal lainnya.

2.  Saat Peliputan
  • 
    Camalia, Sie Dokumentasi
    
    Kalau kita udah janjian dengan ketua panitia untuk interview usahakan datang sebelum waktu yang ditentukan, minimal tepat waktu lah. Karena ketua panitia pastinya sangat sibuk, jadi datang terlambat hukumnya adalah haram. Ingat, kesan pertama sangat mempengaruhi apa yang akan terjadi selanjutnya.
  • 
    Karena kita datang untuk meliput, bukan untuk sekedar menonton acara jadi jangan hanya diam aja di satu tempat. Menikmati acara sih sah-sah aja tapi sesekali berjalanlah dari satu tempat ke tempat yang lain, siapa tahu ada spot yang unik dan menarik untuk kita expose. Selain itu, temukan sisi negatif dari acara itu yang menurut kita perlu untuk diberikan kritikan. Jadi tulisan kita nanti akan jadi lebih obyektif.
  • Ambil foto sebanyak mungkin dari angle yang berbeda-beda. Mulai dari narasumber, ketua panitia, panitia yang lagi kerja, penonton, pengisi acara dan saat acara itu sendiri. Hal ini akan sangat penting agar kita punya banyak pilihan foto untuk artikel.
  • 
  • Carilah link sebanyak-banyaknya dari panitia, terutama seksi dokumentasi. Hal ini perlu agar apabila kita kekurangan foto kita dapat meminta bantuan mereka. Selain itu juga kalau kita kekurangan data untuk bahan artikel, kita bisa dengan mudah menghubungi mereka.

3. Pasca Peliputan
  •  Sehari setelah acara usai hubungin beberapa link yang kita punya. Ucapkan selamat apabila menurut kita acara kemarin sukses dan minta kerjasamanya apabila kita meminta bantuan mereka.
  • 
    Selagi memori kita masih tajam, segeralah tulis liputan kita jangan tunda sampai lama-lama. Sesuaikan gaya bahasa dan penulisan dengan majalah apa yang jadi tujuan tulisan kita. Pilihlah foto-foto yang bagus dan jelas untuk mendukung tulisan kita.
  • Last but not least, kirim tulisan kita ke redaksi majalah. Ya iyalah, buat apa susah-susah ngeliput kalau ga dikirim ke redaksi. PD aja, Jangan takut tulisan kita bisa layak dimuat apa tidak. Yang penting kita udah punya pengalaman kan ?
 
Udah yah segitu aja, mau siap-siap ngirim email ke Hai nih. Daa...daa....

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RIZKY MAHODENK, FROM ZERO TO HERO

Rizky Aditya Putra, pemuda 21 tahun asal Kalimantan Tengah sukses berwirausaha di bidang indie clothing dengan brand Mahodenk Hero. Berawal dari keprihatinannya karena generasi muda saat ini banyak mengidolakan super hero asing. Mahodenk Hero beraksi dengan design-design super hero asli Indonesia, agar para jagoan lokal bisa dikenal dan eksis lagi. Dari modal awal yang berasal dari tabungannya sendiri, kini ia bisa meraih omzet sekitar 20 – 50 juta rupiah perbulan. Dialah Rizky Aditya Putra atau biasa di panggil dengan Rizky Mahodenk ini mengawali bisnisnya saat ia baru masuk kuliah di Jurusan menejemen Fakultas ekonomi, Universitas Brawijaya Malang. Sebelumnya ia mencoba bisnis berjualan bunga. Ia membeli bunga di Malang kemudian menjualnya ke kampung halamannya di Kalimantan Tengah. Tapi bisnis ini tidak begitu sukses. Kemudian ia terpilih sebagai Ketua pelaksana inaugurasi FE UNIBRAW 2008, “Di acara itu saya ingat sekali acaranya minus belasan juta, dikarenakan banyaknya pengeluara

JURNALISTIK JALANAN, Tugas Besar Para Jurnalis

Ketika mayoritas orang bergembira menyambut libur lebaran, ketika mayoritas orang mulai pulang ke kampung halaman, ketika mayoritas orang bersenda gurau dengan sanak kelurga. Mereka, 'Jurnalis Jalanan' memulai tugas besarnya. Halooo…. Wah ternyata udah lama ya aku nggak nulis di blog ini. Kesibukan, adalah alasan aku jarang update nulis di blog. Sebenarnya banyak banget yang pengen aku tulis sekarang, mulai dari keseruan jalan-jalan ke MTD bersama Andrey dan Reiza, Suka duka ngerjain Program berita ‘The Expose News (TEN)’ Tugas Dasar-dasar Jurnalistik, Pengalaman menjadi kontributor majalah Hai, ketemu dengan sahabat-sahabat baru di ‘Sahabat 5cm’, tentang novel ‘2’ yang banyak quote-quote keren,  sampai tentang program ‘Metamorphoself’ku yang berisi planning dan mimpi-mimpi baruku. Tak ketinggalan tentang Hari raya idul fitri 1432 H, yang terasa banget bedanya dibanding saat aku kecil dulu. Karena terlalu banyak yang ingin ku tulis, jadinya binggung sendiri mau nulis yang man

Sekilas Profil Finalis Cak & Yuk Kab.Pasuruan 2012

Setelah melalui proses seleksi yang panjang, akhirnya terpilihlah 10 Pasang Finalis Cak dan Yuk Kabupaten Pasuruan 2012. Untuk mengenal lebih jauh tentang ke sepuluh pasang tersebut, berikut adalah sekilas tentang profil mereka. (versi Faris Diggory) 1. Cak Sony Nama lengkapnya adalah Sony Manggala Putra. Merupakan satu-satunya Cak wakil dari Kecamatan Prigen. Cak yang memiliki tinggi badan 179 cm ini, kuliah di Universitas Brawijaya Malang jurusan Ilmu Administrasi Negara. Cak kelahiran 17 September 1990 ini, mengidolakan sosok Ir.Soekarno dengan kutipan favoritnya ‘Kita adalah Bangsa yang besar. Jangan Jiplak budaya lain’. Sifatnya yang ramah, smart dan dewasa (salah satu angkatan tua, khe..he..he..) membuat finalis yang lain menjulukinya sebagai ‘Oom’. Kini hari-hari Cak yang suka dengan warna hitam dan hobby berolahraga ini disibukan dengan urusan Skripsi. Semangat Cak Sony... !!! Buntuti Cak Sony di @ Sony_By 2. Yuk Hanum Altina Hanum Primadhani, merupakan