Langsung ke konten utama

Welcome Home... Si Blacky

Si Blacky, begitulah aku menyebutnya. Seluruh badannya hitam legam namun tetap elegant. Aku bersyukur banget bisa mendapatkannya karena aku emang udah lama menginginkan dia. Karena untuk mendapatkan Si Blacky ini membutuhkan perjuangan yang keras dan tekad yang bulat. Harganya yang tergolong mahal untuk ukuran kantongku membuatku harus berpikir berulang kali dan memutar otak agar mendapatkan uang yang cukup untuk membawa pulang Si Blacky. Namun pada akhirnya setelah aku pikir matang-matang dan tugas dari kampus yang mulai banyak, aku pun yakin dan serius ingin mempunyai Si Blacky.

Pencarian bermula saat aku nonton ‘The Last Airbender’ pertengahan bulan Oktober lalu di Dieng Plaza yang secara kebetulan lagi ada Pameran Komputer. Ditemenin Mbak Rena aku pun mulai mencari tahu dan membanding-bandingkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kantongku pastinya, khe...he...he... Setelah muterin beberapa stand dan tanya ini itu akhirnya pilihanku pun tak jatuh cinta pada Si Blacky ini, yang tak lain dan tak bukan adalah Notebook Toshiba Satelite C640. Aku suka ama Si Blacky ini karena walaupun menggunakan prosesor Dual Core kita udah dapat mendapatkan hasil yang optimal saat bekerja dalam program standart design grafis (Corel, Photoshop, Ai, Freehand). Karena sebenernya aku nyari laptop juga nggak perlu yang canggih-canggih amat, asal bisa kerja di Office dan Design grafis aja udah cukup karena dasarnya emang yang aku butuhin cuman hal itu. Terus designnya juga menarik dengan monitor 14 inch dengan full body berwarna hitam dengan balutan motif pattern membuat laptop ini terlihat elegant dan dinamis.

Oke masalah laptop mana yang mau dibeli udah beres, kini masalahnya adalah duit darimana aku membelinya?!?!? Setelah berpikir, memutar otak, memeras keringat, makan di Wendys dan kencing di toilet 21 akhirnya aku menyusun Planing A. Planing A adalah, meminjam uang ke Lek Andik (adiknya Bapak yang udah jadi boss di Bali) terus aku nanti membayarnya dengan cara mengangsur tiap bulan sekita lima ratus ribu. Saat itu juga aku telepon ke Lek Andik dan langsung mengutarakan kalau aku mau pinjam uang sekitar enam jutaan buat beli laptop. Tapi jawabanya ternyata... dia ga bisa minjemin dengan alasan ga ada duit... PYARRR... hatiku pecah berkeping-keping, dunia jadi gelap, aku terdiam sendirian di toilet, laptop C640 pun terbang melayang. Kecewa sih tapi aku harus tetap optimis. Kecewa karena aku tahu kalau sebenernya untuk uang segitu itu dia ada cuman entah karena apa dia ga mau pinjemin ke aku, aku juga masih ga ngerti. Apa takut ga aku kembaliin ? takut aku bawa kabur ? padahal seumur hidup aku juga ga terlalu ngerepotin dirinya. Tetap optimis karena masih ada jalan yang lain, yaitu Planing B.

Planing B muncul beberapa minggu kemudian saat tugas kuliah mulai menumpuk dan nggak mungkin selamanya aku ngerjainnya dengan cara nyuri-nyuri waktu di kantor. Planing B adalah, beli dengan cara kredit. Setelah aku konsultasi ke beberapa temen dan Ibu aku pun yakin untuk mengambil planing ini. Tapi saat Ibu bilang ke Bapak kalau aku mau ngredit laptop, Bapak malah setuju dengan Planing A. Karena kalau aku pinjem uang ke Lek Andik itu lebih aman dan bebas bunga daripada kalau aku ngredit sendiri. Maka secara perlahan Bapak ngomong lagi ke Lek Andik kalau aku emang lagi butuh banget uang buat beli laptop. Dan ternyata permintaan Bapak ini langsung di ACC, tapi cairnya nunggu setelah Idul Adha. Jiiaahhh... nunggu lagi deh, tapi untungnya Bapak ku ini ternyata cukup pengertian dan tau kalau aku udah ngebet banget, makanya dia langsung bikin Planing C.

Planing C adalah, Bapakku pinjam uang ke Bosnya sebesar enam juta. Uang ini akan dibayar saat uang Lek Andik cair. Jadi intinya Planing C ini sambungan dari Planing B. Apapun jalanya yang penting halal dan uangnya bisa segera masuk ke rekeningku sih ayo sajalah. Finally... uang enam juta masuk ke rekeningku pada hari Selasa, 9 November 2010. Sejak hari itu aku jadi ga enak makan, tapi sekalinya makan langsung nambah. Ga bisa tidur, saat tertidur males bangun. Ga bisa konsen kerja (kalo ini emang sering) karena udah ga sabar buat beli laptop.

Maka setelah browsing di internet lagi, tanya beberapa temen di FB, tanya temen di EDP aku pun memutuskan untuk beli laptop di Hitech Mall Surabaya. Karena selain harganya lebih murah dibanding di Malang, Mall satu ini emang nggak diragukan lagi kalau mau nyari laptop dan sejenisnya. Sabtu, 13 November 2010 dengan mobilnya Ko Denny aku pun meluncur ke Hitech Mall. Ada perasaan cemas dan takut sih karena seumur-umur aku belum pernah kesini apalagi langsung beli lagi. Tapi dengan memasang ekspresi ‘udah sering main kesini’ maka dengan pedenya aku pun langung muter-muter nyari toko Toshiba.

Nggak berapa lama, akhirnya aku ketemu dengan Toko Toshiba yang ada di lantai dua. Saat masuk aku udah langsung nyari C640 ini. Terbukti disini harganya emang lebih murah, aku browsing di Internet harganya 4,75 juta, saat di Malang dulu 4,85 juta eh ternyata disini cuman 4,6 juta aja lumayan kan. Tapi harga ini masih kosongan, kalau mau sekalian instal windows 7 nambah 500 ribu. Sempat aku berfikir perlu ga sih pake Windows yang original ? tapi inikan juga demi keamanan dan kenyamanan yang daripada ntar ada hal-hal yang nggak diinginkan ? Ya sudahlah sekalian beli windows ori aja wes, biar ntar yang bajakan softwarenya aja khe...he...he...

Dan, begitulah kisahku mendapatkan teman baru Si Blacky. Alhamdulilah, ga nyangka kalau sebulan yang lalu C640 masih dalam angan-angan kini udah ada dalam dekapan. Terima kasih kepada Allah yang begitu baik padaku atas karunia ini, juga pada kedua orangtuaku yang turun memperjuangkan kenginanku ini dan buat temen-temen yang udah ngasih support dan masukanya. Oke bro, bersemangat karena mulai sekarang aku harus rela gajiku lari limaratus ribu perbulan demi mendapatkan kamu. Semoga dengan Si Black ini aku mendapatkan banyak manfaat. Dapat lebih produktif dalam bekerja dan fokus ke kuliah, berkat motivasi dari Si Blacky ini, AMIEN...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RIZKY MAHODENK, FROM ZERO TO HERO

Rizky Aditya Putra, pemuda 21 tahun asal Kalimantan Tengah sukses berwirausaha di bidang indie clothing dengan brand Mahodenk Hero. Berawal dari keprihatinannya karena generasi muda saat ini banyak mengidolakan super hero asing. Mahodenk Hero beraksi dengan design-design super hero asli Indonesia, agar para jagoan lokal bisa dikenal dan eksis lagi. Dari modal awal yang berasal dari tabungannya sendiri, kini ia bisa meraih omzet sekitar 20 – 50 juta rupiah perbulan. Dialah Rizky Aditya Putra atau biasa di panggil dengan Rizky Mahodenk ini mengawali bisnisnya saat ia baru masuk kuliah di Jurusan menejemen Fakultas ekonomi, Universitas Brawijaya Malang. Sebelumnya ia mencoba bisnis berjualan bunga. Ia membeli bunga di Malang kemudian menjualnya ke kampung halamannya di Kalimantan Tengah. Tapi bisnis ini tidak begitu sukses. Kemudian ia terpilih sebagai Ketua pelaksana inaugurasi FE UNIBRAW 2008, “Di acara itu saya ingat sekali acaranya minus belasan juta, dikarenakan banyaknya pengeluara...

Sekilas Profil Finalis Cak & Yuk Kab.Pasuruan 2012

Setelah melalui proses seleksi yang panjang, akhirnya terpilihlah 10 Pasang Finalis Cak dan Yuk Kabupaten Pasuruan 2012. Untuk mengenal lebih jauh tentang ke sepuluh pasang tersebut, berikut adalah sekilas tentang profil mereka. (versi Faris Diggory) 1. Cak Sony Nama lengkapnya adalah Sony Manggala Putra. Merupakan satu-satunya Cak wakil dari Kecamatan Prigen. Cak yang memiliki tinggi badan 179 cm ini, kuliah di Universitas Brawijaya Malang jurusan Ilmu Administrasi Negara. Cak kelahiran 17 September 1990 ini, mengidolakan sosok Ir.Soekarno dengan kutipan favoritnya ‘Kita adalah Bangsa yang besar. Jangan Jiplak budaya lain’. Sifatnya yang ramah, smart dan dewasa (salah satu angkatan tua, khe..he..he..) membuat finalis yang lain menjulukinya sebagai ‘Oom’. Kini hari-hari Cak yang suka dengan warna hitam dan hobby berolahraga ini disibukan dengan urusan Skripsi. Semangat Cak Sony... !!! Buntuti Cak Sony di @ Sony_By 2. Yuk Hanum Altina Hanum Primadhani, merupakan...

JURNALISTIK JALANAN, Tugas Besar Para Jurnalis

Ketika mayoritas orang bergembira menyambut libur lebaran, ketika mayoritas orang mulai pulang ke kampung halaman, ketika mayoritas orang bersenda gurau dengan sanak kelurga. Mereka, 'Jurnalis Jalanan' memulai tugas besarnya. Halooo…. Wah ternyata udah lama ya aku nggak nulis di blog ini. Kesibukan, adalah alasan aku jarang update nulis di blog. Sebenarnya banyak banget yang pengen aku tulis sekarang, mulai dari keseruan jalan-jalan ke MTD bersama Andrey dan Reiza, Suka duka ngerjain Program berita ‘The Expose News (TEN)’ Tugas Dasar-dasar Jurnalistik, Pengalaman menjadi kontributor majalah Hai, ketemu dengan sahabat-sahabat baru di ‘Sahabat 5cm’, tentang novel ‘2’ yang banyak quote-quote keren,  sampai tentang program ‘Metamorphoself’ku yang berisi planning dan mimpi-mimpi baruku. Tak ketinggalan tentang Hari raya idul fitri 1432 H, yang terasa banget bedanya dibanding saat aku kecil dulu. Karena terlalu banyak yang ingin ku tulis, jadinya binggung sendiri mau nulis yang man...