Begin Again

Bagi saya awal tahun merupakan harapan baru. Semangat baru, untuk melanjutkan resolusi atau impian yang belum terwujud di tahun sebelumnya. Alhamdulillah tahun ini dibuka dengan hal yang manis. Hari ini, setelah meeting model baru Saya (kembali) memperoleh predikat Desainer Grafis terbaik pertama dengan menghasilkan 118 jumlah PO (dari 307 sketch design dan 302 yang menjadi sample), sebelumnya tahun lalu saya  menghasilkan 124 PO (dari 197 sketch design dan 187 yang menjadi sample). Sayangnya tahun lalu tidak dapat apresiasi dari Pak Boss, baru kali ini apresiasi bonus desain grafis diberikan lagi, hehehehehe. Alhamdulillah. Hal ini bisa terjadi berkat doa dan ridho dari orang tua serta rekan-rekan kerja yang banyak membantu saya sehingga pekerjaan saya berjalan dengan baik dan lancar.

Terima kasih Pak Big Boss atas apresiasinya tahun ini ^_^

Dan kini 2018, adalah langkah awal saya untuk mewujudkan impian membangun rumah. Meninggalkan kenangan manis ataupun kebiasaan buruk di rumah lama untuk memulai dari awal kembali. Ada beberapa orang yang mungkin tidak mengerti tentang impian saya dan menyangka saya hanya diam saja, tapi justu itulah cara saya. Silent Killer, my way my style. 

Saya tipe orang yang tidak terlalu suka membicarakan atau gembar gembor tentang impian saya pada orang lain. Biasanya saya cukup sharing tentang impian atau resolusi saya kepada keluarga atau beberapa sahabat dekat saja. Karena saya merasa orang lain tidak akan banyak membantu sedangkan kalau saya gagal mereka punya banyak kesempatan untuk membully. Oleh sebab itu apabila saya punya impian, saya suka merencakannya dengan matang, memvisualisasikan, memantaskan diri, minta restu kedua orangtua lalu diam – diam berusaha keras dan berjuang untuk mewujudkannya. Biarlah orang lain cukup melihat hasilnya tanpa banyak mengetahui prosesnya. 

Impian terbesar saya adalah mempunyai rumah. Planningnya sih saya ingin membangun sendiri dari awal, tapi tidak menutup kemungkinan kalau tiba – tiba saya menemukan KPR perumahan yang cocok maka saya akan ambil KPR perumahan. Targetnya semoga  tahun 2019 sudah punya rumah, karena tahun 2019 bertepatan dengan 10 tahun saya kerja di ANDO dan usia saya genap 30 tahun. Jadi harapan saya tahun 2019 udah punya rumah sendiri dan menikah (Aamiin). Nah dari Big Dreams tersebut harus dimulai dari sekarang.  

Kenapa tidak menikah dulu baru membangun rumah ? kan menikah akan membuka pintu rezeki ?

Well, apabila ada pertanyaan semacam itu akan saya jelaskan kondisi saya. 

Sebelumnya saya percaya dan yakin apabila pernikahan emang akan mendatangkan rezeki, karena dari pernikahan akan mengalir rezeki dari pasangan ataupun rezeki dari anak – anak. Tapi, kondisi saya mungkin agak sedikit complicated. Karena dari dulu impian orangtua saya bila mereka sudah menua, mereka ingin tinggal bersama dengan saya. Dan saya merasa apabila saya menikah tapi belum punya rumah, maka untuk mewujudkan impian kedua orangtua saya tersebut akan semakin lama terwujud. Yeah, saya tahu itu pemikiran manusia dan duniawi banget sih. Bukannya saya tidak yakin dan percaya dengan kuasa Allah, tapi saya berusaha untuk berfikir realistis saja dulu. 

Selain itu masalah mental saya pribadi. Bagi saya menikah itu bukan tentang saya menikahi seorang perempuan untuk menyempurnakan separuh agama dan mengikuti sunnah rasul. NO. Menikah bukan sesimple itu. Tapi menurut saya menikah adalah untuk memulai kehidupan baru yang penuh tanggung jawab seumur hidup serta sebagai ajang mempertemukan dua keluarga besar menjadi satu. Tanggung jawab besar seperti itu yang saat ini saya belum siap. Belum siap mental, belum siap ilmu dalam rumah tangga. Mungkin selama ini saya egois karena selalu mengejar impian atau terlalu childish karena masih hobby main terus sehingga saya tak sempat memikirkan hal penting macam berumah tangga. Hal itulah yang harus saya siapkan juga mulai tahun ini. 

So, resolusi saya di tahun ini adalah memulai The Big Dreams yaitu punya rumah sendiri. Semoga saya banyak diberikan rezeki dan kelancaran jalan sehingga bisa mewujudkan impian tersebut, sebuah rumah, "Baiti Jannati" Rumahku Surgaku, tempat saya dan kedua orangtua saya kembali punya tempat untuk berteduh, Aamiin.