Langsung ke konten utama

Dua Puluh Enam

Today My Life Begins #26



I've been working hard so long
Seems like pain has been my only friend
My fragile heart's been done so wrong
I wondered if I'd ever heal again

Oh just like all the seasons never stay the same
All around me I can feel a change...



Sepuluh mei dua ribu limabelas akhirnya datang juga.

Tidak ada sesuatu yang spesial dan tidak ada perayaan khusus. Tapi saya berniat untuk membuat hari ini menjadi spesial untuk diri saya sendiri, karena hari ini saya tepat dua puluh enam tahun. 
Pagi ini saya awali dengan kegiatan ‘Secondhand Charity Shop’ bersama Komunitas Sepatumu di CFD Taman Bungkul Surabaya. Semoga melalui kegiatan sederhana ini saya bisa memberikan sedikit manfaat untuk sesama. Lumayan penjualan ‘Secondhand Charity Shop’ kali ini berhasil memperoleh Rp 350.000. Setelah CFD saya ‘dipalak’ oleh teman – teman Sepatumu untuk makan siang di Mie Akhirat. Dan mumpung masih di surabaya saya dan Opi mampir ke kost Reiza yang berada di daerah kapas krampung. Setelah istirahat sejenak sambil masing – masing curhat colongan akhirnya saya berusaha untuk bercerita lebih dalam kepada dua sahabat saya ini. Sebuah cerita yang selama ini berada dalam ‘Kotak Pandora’ yang terkunci rapat pada salah satu sisi hidup saya.

Dipalak di Mie Akhirat oleh temen-temen Sepatumu

Saya tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang normal dan harmonis, walaupun secara ekonomi kami sangat pas – pasan tapi alhamdulillah kalau untuk kebutuhan primer hidup kami masih memperolehnya dengan baik. Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara yang mempunyai dua kakak perempuan, sejak kecil saya sudah terbiasa memperoleh perhatian dan kasih sayang lebih dari keluarga. Seiring dengan bertambahnya usia, saya merasa ada sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang saya masih kurang mengerti, sesuatu yang sejak kecil saya simpan dalam kotak pandora. Saya selalu berusaha menolak atau mengesampingkan kotak pandora tersebut dengan cara mencari kesibukan. Namun saya sadari walaupun saya menolaknya di dalam kotak pandora tersebut ada bom waktu yang cepat atau lambat suatu saat bisa saja meledak. 
Saat SD mungkin hari – hari saya masih banyak saya habiskan dengan bermain dengan sahabat – sahabat saya di sekitar rumah. SMP, saya menyibukkan diri dengan aktif di OSIS dan Redaksi majalah dinding dan alhamdulillah saya pernah menjadi juara 1 lomba mading tingkat SMP se-Kabupaten Pasuruan, Hahahahaha. SMK, saya sekolah di SMK N 4 (Grafika) Malang, the best school ever. Berangkat sehabis shalat subuh dan pulang menjelang ashar membuat waktu saya benar – benar fokus untuk sekolah. Saya masuk jurusan Persiapan Grafika (PS) yang kegiatannya diisi dengan mendesain, menyetting majalah, fotoreproduksi (pracetak). Dan pada tahun 2006, saat saya berusia 17 tahun saya terpilih untuk magang di PT.Gramedia Majalah Jakarta Barat. Alhamdulillah mimpi saya untuk magang di Gramedia akhirnya terwujud. Selama hampir setahun disana saya bekerja di divisi pracetak yang bertugas untuk menghandle komik M&C!. Setelah lulus SMK saya langsung bekerja satu kantor dengan Phie di PT.Indografika Surabaya. Walaupun saat itu pergi pagi pulang pagi tapi gaji pas – pasan, saya enjoy saja bekerja disana. Namun karena saya mempunyai impian untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, akhirnya saya memutuskan mencari pekerjaan baru dan resign dari Indografika. Tahun 2009 saya mulai kerja di perusahaan footwear, ANDO. Dan alhamdulillah setahun kerja disini saya bisa melanjutkan pendidikan ke FISIP - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, jurusan Ilmu Komunikasi. Tahun 2010 mulai fokus kerja sambil kuliah. Tahun 2011 mulai mencoba menjadi kontributor Majalah Hai, Alhamdulillah tulisan saya dimuat dalam sebelas edisi. Tahun 2012 ikut pemilhan duta wisata Cak & Yuk Kabupaten Pasuruan, Alhamdulillah saya berhasil masuk 5 besar walaupun tidak memperoleh gelar Hahahahaha. Tahun 2013 fokus kuliah sambil sesekali ikut lomba – lomba di Pasuruan. Tahun 2014 Alhamdulillah akhirnya saya berhasil memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom). 
Semua kesibukan itu saya lakukan agar saya tidak terfokus pada kotak pandora. Meskipun saya mengesampingkan kotak pandora tersebut tapi bom waktu di dalamnya tetap saja menyala. Dan karena kegalauan tentang @moccacino dan inspirasi filosofi kopi akhirnya saya memutuskan untuk berdamai dengan diri sendiri. Setelah sekian tahun kotak pandora itu saya acuhkan, kini untuk pertama kalinya saya berani menunjukkannya pada dua sahabat saya, Opi dan Reiza. 
Pada awalnya mereka berdua sedikit bingung, terkejut dan tidak percaya karena cerita saya ada benang merahnya dengan hubungan Reiza dan salah satu sahabatnya di kantor tapi ya inilah kenyataannya. Jaman sekarang dunia emang tak selebar layar monitor. Kita bisa terhubung dengan siapa saja tanpa diduga, melalui media sosial temenmu bisa jadi tiba – tiba temenku juga. Namun setelah mendengarkan penjelasan panjang lebar tentang kotak pandora ini, mereka akhirnya mau mengerti dan menyadari saya. Mereka sangat welcome dan open minded bahkan mereka mau membantu saya untuk menganalisa Si @moccacino Hahahahaha.
Sore hari pada sepuluh mei dua ribu lima belas, kami lanjutkan dengan acara karaokean di Kaza Plaza bareng dua sahabat Reiza. Salah satu dari mereka yang sudah saya kenal melalui media sosial dan mereka berdua pun ikut menganalisa tentang sosok moccachino. Ajaibnya adalah ketika kita bisa berdamai dengan diri kita sendiri, dunia menjadi lebih luas dan kita menjadi banyak teman diluar sana yang mau membantu kita. Saya tidak pernah membayangkan kalau sore tadi bisa berkumpul dengan orang – orang seperti mereka, tapi saya bersyukur karena bisa bersama mereka melewati tanggal sepuluh mei tahun ini.

Quarter Life Crisis

Usia yang boleh dibilang tidak muda lagi tapi juga tidak terlalu tua. Nanggung. Usia dimana saya telah menyelesaikan kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lumayan mapan, tiba – tiba sebuah kegaluan dalam hidup mulai timbul. Ada yang bilang saat melewati usia seperempat abad ini, kita akan masuk dalam fase galau baru dalam hidup yang biasa disebut dengan istilah Quarter Life Crisis. Sebuah fase dimana kita ‘dituntut’ untuk mengambil keputusan penting untuk kehidupan kedepannya. Dan biasanya dalam fase ini akan muncul pertanyaan – pertanyaan seperti ;

Apa sih sebenarnya tujuan hidup kita ? 

Apakah sudah bermanfaat hidup kita selama ini ? 

Apakah kita bahagia dengan hidup kita ? 

Apakah kita bekerja sesuai dengan passion atau impian kita? 

Apakah ‘dia’ orang yang tepat untuk menemani hidup kita dalam fase selanjutnya?

Pertanyaan semacam itulah yang saat ini kerap berkecamuk dalam benak saya. Terkadang saya juga berfikir kalau di usia ini saya tidak seberani dulu lagi dalam mengejar mimpi. Atau mungkin saya sudah benar – benar terjebak dalam Comfort Zone ? Entahah, yang jelas saat ini saya benar – benar berada dalam fase Quarter Life Crisis dan akhirnya hal ini membuat saya untuk jujur kepada dua sahabat saya tadi. Mencoba untuk berdamai dengan diri sendiri. 
Belum lagi tuntutan sosial yang datang dari lingkungan sekitar. Ketika teman – teman saya banyak yang sudah menikah dan mempunyai anak, maka pertanyaan yang umum saat 'reuni' diacara nikahan adalah 'Wah mana ini calonnya, kapan nih menyusul ?' Topik tentang pernikahan menjadi trending topic di usia ini. Terkadang kita juga dipandang dari apa pencapaiannmu selama bekerja; Motor, Mobil, Rumah atau Rekening yang berjuta – juta. Tuntutan sosial tersebut sering kali memandang hanya dari atribut orang yang dipakainya daripada memandang orang secara kepribadiaannya. Bukankah Motor, Mobil, Rumah itu hanya atribut saja ? Tapi pandangan lingkungan yang seperti itu membuat saya jadi berfikir, apakah atribut seperti itu harus saya miliki agar saya dianggap sebagai orang yang 'baik' atau 'sukses'. Materialistik sudah menjadi pandangan umum masyarakat saat ini. 
Tuntutan sosial yang terkadang menjebak pemikiran saya, apakah saya harus menuruti pandangan mereka atau jujur menjadi diri saya sendiri. Tapi pada akhirnya saya memilih untuk berusaha jujur dan berdamai dengan diri sendiri. Terserah biarpun saya belum menikah,  biarpun sampai saat ini saya masih jomblo, biarpun saat ini saya hanya bisa mengkredit motor, biarpun saya hanya karyawan pabrik biasa tetapi paling tidak sampai saat ini saya tidak pernah membuat susah keluarga saya. Toh keluarga saya sampai saat ini masih menyayangi dan mengasihi saya. Sejauh apapun saya melangkah saya tetap kembali ke Rumah, tempat dimana saya bisa berkeluh kesah, meminta doa dan melanjutkan hidup. 
Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan keluarga saya dalam merawat dan mendidik saya sampai saat ini saya tetap bersyukur bisa terlahir dalam keluarga ini. Di keluarga ini saya belajar untuk berani bermimpi, saya belajar untuk tetap semangat berjuang meraih impian, saya belajar untuk berbagi dan satu yang masih saya ingat betul kata – kata dari Ibu saya adalah hidup itu harus Sabar dan Ikhlas.
Harapan saya di usia dua puluh enam ini, setelah saya membuka kotak pandora, semoga saya bisa menjadi lebih lega lagi dalam menjalani hidup kedepannya. Lebih fokus dalam menjalani Resolusi 2015 agar bisa terwujud sampai akhir tahun nanti dan tentunya.... semoga saya bisa bersahabat lebih baik dengan @moccachino.

Ilustrasi Kotak Pandora by Deviantart


Life's too short to have regrets
So I'm learning now to leave it in the past and try to forget
Only have one life to live
So you better make the best of it

I will break these chains that bind me happiness will find me
Leave the past behind me today my life begins
A whole new world is waiting its mine for the taking
I know I can make it today my life begins

-Today My Life Begins - Bruno Mars-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RIZKY MAHODENK, FROM ZERO TO HERO

Rizky Aditya Putra, pemuda 21 tahun asal Kalimantan Tengah sukses berwirausaha di bidang indie clothing dengan brand Mahodenk Hero. Berawal dari keprihatinannya karena generasi muda saat ini banyak mengidolakan super hero asing. Mahodenk Hero beraksi dengan design-design super hero asli Indonesia, agar para jagoan lokal bisa dikenal dan eksis lagi. Dari modal awal yang berasal dari tabungannya sendiri, kini ia bisa meraih omzet sekitar 20 – 50 juta rupiah perbulan. Dialah Rizky Aditya Putra atau biasa di panggil dengan Rizky Mahodenk ini mengawali bisnisnya saat ia baru masuk kuliah di Jurusan menejemen Fakultas ekonomi, Universitas Brawijaya Malang. Sebelumnya ia mencoba bisnis berjualan bunga. Ia membeli bunga di Malang kemudian menjualnya ke kampung halamannya di Kalimantan Tengah. Tapi bisnis ini tidak begitu sukses. Kemudian ia terpilih sebagai Ketua pelaksana inaugurasi FE UNIBRAW 2008, “Di acara itu saya ingat sekali acaranya minus belasan juta, dikarenakan banyaknya pengeluara

JURNALISTIK JALANAN, Tugas Besar Para Jurnalis

Ketika mayoritas orang bergembira menyambut libur lebaran, ketika mayoritas orang mulai pulang ke kampung halaman, ketika mayoritas orang bersenda gurau dengan sanak kelurga. Mereka, 'Jurnalis Jalanan' memulai tugas besarnya. Halooo…. Wah ternyata udah lama ya aku nggak nulis di blog ini. Kesibukan, adalah alasan aku jarang update nulis di blog. Sebenarnya banyak banget yang pengen aku tulis sekarang, mulai dari keseruan jalan-jalan ke MTD bersama Andrey dan Reiza, Suka duka ngerjain Program berita ‘The Expose News (TEN)’ Tugas Dasar-dasar Jurnalistik, Pengalaman menjadi kontributor majalah Hai, ketemu dengan sahabat-sahabat baru di ‘Sahabat 5cm’, tentang novel ‘2’ yang banyak quote-quote keren,  sampai tentang program ‘Metamorphoself’ku yang berisi planning dan mimpi-mimpi baruku. Tak ketinggalan tentang Hari raya idul fitri 1432 H, yang terasa banget bedanya dibanding saat aku kecil dulu. Karena terlalu banyak yang ingin ku tulis, jadinya binggung sendiri mau nulis yang man

Sekilas Profil Finalis Cak & Yuk Kab.Pasuruan 2012

Setelah melalui proses seleksi yang panjang, akhirnya terpilihlah 10 Pasang Finalis Cak dan Yuk Kabupaten Pasuruan 2012. Untuk mengenal lebih jauh tentang ke sepuluh pasang tersebut, berikut adalah sekilas tentang profil mereka. (versi Faris Diggory) 1. Cak Sony Nama lengkapnya adalah Sony Manggala Putra. Merupakan satu-satunya Cak wakil dari Kecamatan Prigen. Cak yang memiliki tinggi badan 179 cm ini, kuliah di Universitas Brawijaya Malang jurusan Ilmu Administrasi Negara. Cak kelahiran 17 September 1990 ini, mengidolakan sosok Ir.Soekarno dengan kutipan favoritnya ‘Kita adalah Bangsa yang besar. Jangan Jiplak budaya lain’. Sifatnya yang ramah, smart dan dewasa (salah satu angkatan tua, khe..he..he..) membuat finalis yang lain menjulukinya sebagai ‘Oom’. Kini hari-hari Cak yang suka dengan warna hitam dan hobby berolahraga ini disibukan dengan urusan Skripsi. Semangat Cak Sony... !!! Buntuti Cak Sony di @ Sony_By 2. Yuk Hanum Altina Hanum Primadhani, merupakan