Langsung ke konten utama

PUNK IN LOVE


Hhm... awalnya sih aku ga begitu tertarik buat nonton film Punk in love ini. Karena aku bukan
dari komunitas punk dan ga begiru suka dengan gaya hidup punkers yang terkesan bebas,
brutal, dekil, urakan, mabuk-mabukan dan penuh dengan kekerasan. Tapi begitu denger
kalau tema dan setting cerita ini tentang punkers Malang aku jadi penasaran juga buat
nonton film ini he...he... Dan ternyata antusias orang-orang buat nonton film ini lumayan besar
lho, hal ini terbukti saat aku udah ada dalam studio nggak ada bangku yang kosong ! Hhm...
saingan berat Harry Potter 6 nih.

Cerita berawal saat Arok (Vino Bastian) mencoba bunuh diri dengan cara melompat dari
atas Gedung Departeman Agama Malang gara-gara gebetannya Maia (Girindra Kara) akan
menikah dengan Adrian di Jakarta. Untunglah usaha bunuh diri Arok berhasil digagalkan
oleh ketiga sahabatnya, Mojo (Yogi Finanda) Yoji (Andhika Pratama) dan Almira (Aulia
sarah). Mereka juga berhasil membuka fikiran Arok kalau sebenernya Maia itu juga suka
ama dia oleh karena itu masih ad awaktu buat Arok untuk menyatakan cintanya ke Maia
sebelum semuanya terlambat.

Mereka berempat pun memulai perjalanan ke Jakarta, dengan gaya punkers tentunya
(apalagi kalau bukan mbambong). Perjalan mereka penuh dengan hal-hal gokil bin konyol
yang bakal bikin penonton ngakak terus. Mulai dari salah numpang truk yang bukannya
membawa mereka ke Yogya malah ke Bromo, Berantem ama tukang sate, kebanjiran di
semarang bahkan Nge-pup-in mobil seorang TNI.

Film ini bener-bener nunjukin persahabatan yang solid dan kompak banget. Karakter ke
empat tokohnya juga lumayan kuat. Si Mojo misalnya yang puitis dan ngefans banget ama
Pak Karno sempet-sempetnya membacakan Proklamasi kemerdekaan RI di depan makam
beliau, hal ini tentu membakar rasa Nasionalisme para sahabatnya. Yoji yang sebelumnya
malu-malu kalau sebenernya dia suka banget ama lagu dangdut, malah berhasil
menyambung hidupnya dan sahabat-sahabatnya karena ia sukses ngamen pake lagu jatuh
bangun-nya Cristina. sumpah saat adegan ini gokil gila.... bioskop jadi gaduh dengan tawa
orang-orang.

Persahabatan yang nggak hanya ada saat suka dan hura-hura semata, tapi juga saat sedih
atau saat sahabat kita menderita. Saat Almira sedang dateng bulan, mereka rame-rame
nyari warung buat beli pembalut dan ternyata sang pemilik warung juga warga dari Malang.
Semangat satu jiwa Aremania langsung tumbuh, jingle-jingle Arema dikumandangkan dan
Bapak itu memberikan gratis pembalut buat mereka. Hhm.... benere-bener karakteristik
orang malang banget ya, saat bertemu dengan orang malang lain di kota orang pasti bakal
jadi saudara. Atau saat Mojo yang tiba-tiba sakit karena luka dikakinya makin parah dan
hampir kena Titanus, mereka bela-belain nyari Rumah sakit agar nyawa Mojo dapat
tertolong. Tapi dengan dandan punkers macam itu tentu aja mereka di tolak mentah-mentah.
Dan bukan punkers namanya kalau menyerah diam aja, Kalau Rumah sakit nggak mau
menerima mereka, mereka akan buat Rumah sakit itu datang pada mereka, canggih.... dan
itu terbukti loh.

Perjuangan nggak berhenti saat mereka sampai di Jakarta doang tapi saat Arok harus
berduel dengan Preman Jakarta demi merebut cincin yang akan diberikannya ke Maia.
Sampai pada akhirnya Arok pun berhasil menyatakan cintanya ke Maia. Hhm... ending yang
dapat ditebak sebenarnya, cuman terasa begitu segar karena kita bakal diajak melihat cara
penyelasaian masalah ala punkers.

Oh Iya buat temen-temen yang lagi kerja atau magang di Jakarta dan di kota-kota lain,
dijamin fim ini cukup ampuh buat ngobatin rasa kangen kalian dengan kota malang tercinta.
Ada beberapa scene yang nunjukin panorama kota malang, Bundaran tugu, Gedung Balai
kota, Gereja Kathedral, Masjid Agung, Flyover kota lama sampai pasar Tradisonalnya.
Nggak ketinggalan angot-angkot warna biru yang berseliweran di jalan raya. Selain itu
dialog yang dipake juga menggunakan Bahasa Jawa Timuran yang medhok banget.
Dialognya juga terasa mantab adalah kata-kata J**N**K, Raimu, Wedhus, C*K, Mbois, Cangkemu
dan umpatan-umpatan lain yang tersaji sepanjang film tanpa disensor ! Wuiih.... pokoknya
rasa Malang-nya dapet banget.

So, buat kalian yang udah langen banget dengan kota Malang dan nggak sabar buat Mudik,
sekali lagi aku saranin buat nonton film ini, dijamin rasa kangen kalian akan sedikit terobati.
dan pastinya strees kalian bakal ilang karena sepanjang film bakal ngakak terus. Gitu aja
deh film Punk in lov e menurutku. dan untuk pertama kalinya dalam hidupku film Indonesia
bisa ngalahin film Harry Potter favoritku.... Jujur waktu selesai nonton film Harry Potter 6 aku
nggak ngerasa sepuas ini... Oke deh, selamat menonton yah....

"Suatu kehormatan besar buatku memilik sahabat seperti kalian dalam perjalanan ini...." - Arok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RIZKY MAHODENK, FROM ZERO TO HERO

Rizky Aditya Putra, pemuda 21 tahun asal Kalimantan Tengah sukses berwirausaha di bidang indie clothing dengan brand Mahodenk Hero. Berawal dari keprihatinannya karena generasi muda saat ini banyak mengidolakan super hero asing. Mahodenk Hero beraksi dengan design-design super hero asli Indonesia, agar para jagoan lokal bisa dikenal dan eksis lagi. Dari modal awal yang berasal dari tabungannya sendiri, kini ia bisa meraih omzet sekitar 20 – 50 juta rupiah perbulan. Dialah Rizky Aditya Putra atau biasa di panggil dengan Rizky Mahodenk ini mengawali bisnisnya saat ia baru masuk kuliah di Jurusan menejemen Fakultas ekonomi, Universitas Brawijaya Malang. Sebelumnya ia mencoba bisnis berjualan bunga. Ia membeli bunga di Malang kemudian menjualnya ke kampung halamannya di Kalimantan Tengah. Tapi bisnis ini tidak begitu sukses. Kemudian ia terpilih sebagai Ketua pelaksana inaugurasi FE UNIBRAW 2008, “Di acara itu saya ingat sekali acaranya minus belasan juta, dikarenakan banyaknya pengeluara...

Sekilas Profil Finalis Cak & Yuk Kab.Pasuruan 2012

Setelah melalui proses seleksi yang panjang, akhirnya terpilihlah 10 Pasang Finalis Cak dan Yuk Kabupaten Pasuruan 2012. Untuk mengenal lebih jauh tentang ke sepuluh pasang tersebut, berikut adalah sekilas tentang profil mereka. (versi Faris Diggory) 1. Cak Sony Nama lengkapnya adalah Sony Manggala Putra. Merupakan satu-satunya Cak wakil dari Kecamatan Prigen. Cak yang memiliki tinggi badan 179 cm ini, kuliah di Universitas Brawijaya Malang jurusan Ilmu Administrasi Negara. Cak kelahiran 17 September 1990 ini, mengidolakan sosok Ir.Soekarno dengan kutipan favoritnya ‘Kita adalah Bangsa yang besar. Jangan Jiplak budaya lain’. Sifatnya yang ramah, smart dan dewasa (salah satu angkatan tua, khe..he..he..) membuat finalis yang lain menjulukinya sebagai ‘Oom’. Kini hari-hari Cak yang suka dengan warna hitam dan hobby berolahraga ini disibukan dengan urusan Skripsi. Semangat Cak Sony... !!! Buntuti Cak Sony di @ Sony_By 2. Yuk Hanum Altina Hanum Primadhani, merupakan...

JURNALISTIK JALANAN, Tugas Besar Para Jurnalis

Ketika mayoritas orang bergembira menyambut libur lebaran, ketika mayoritas orang mulai pulang ke kampung halaman, ketika mayoritas orang bersenda gurau dengan sanak kelurga. Mereka, 'Jurnalis Jalanan' memulai tugas besarnya. Halooo…. Wah ternyata udah lama ya aku nggak nulis di blog ini. Kesibukan, adalah alasan aku jarang update nulis di blog. Sebenarnya banyak banget yang pengen aku tulis sekarang, mulai dari keseruan jalan-jalan ke MTD bersama Andrey dan Reiza, Suka duka ngerjain Program berita ‘The Expose News (TEN)’ Tugas Dasar-dasar Jurnalistik, Pengalaman menjadi kontributor majalah Hai, ketemu dengan sahabat-sahabat baru di ‘Sahabat 5cm’, tentang novel ‘2’ yang banyak quote-quote keren,  sampai tentang program ‘Metamorphoself’ku yang berisi planning dan mimpi-mimpi baruku. Tak ketinggalan tentang Hari raya idul fitri 1432 H, yang terasa banget bedanya dibanding saat aku kecil dulu. Karena terlalu banyak yang ingin ku tulis, jadinya binggung sendiri mau nulis yang man...